Minggu, 30 Agustus 2009

TAMAN DI BARAT MASJID NABAWI

TAMAN DI BARAT MASJID NABAWI Cetak E-mail
Sumber : Dr. Ir. H. Yul H. Bahar
Rabu, 04 Pebruari 2009

Sewaktu menunaikan Ibadah Haji ke tanah suci pada tahun 1428 H (Tahun 2007) saya punya kenangan sendiri terkait dengan tugas di bidang pengembangan hortikultura yang ditekuni sehari-hari. Saya punya kesempatan berkunjung ke salah satu Taman Kota yang terletak di sebelah barat Masjid Nabawi di kota Madinah Almunawarah. Taman ini tidak begitu luas, mungkin hanya sekitar setengah hektar, letaknya berada diantara bangunan –bangunan menjulang tinggi dan jalan raya sekitar masjid Nabawi.

Taman ini telah disulap dari daerah yang tadinya gersang, tanah tidak subur sama sekali, bahkan tidak ada tanah (yang ada hanya pasir, debu dan batu), Imagetidak ada sumber air, menjadi taman nan indah asri dan menyejukkan. Taman ini dikelola dan ditata dengan sangat baik dan artistik, terdapat beberapa kolam kecil dengan ikan-ikan hias, sistem pengairan pada tanaman dibuat secara moderen (pipa, irigasi tetes, irigasi sprinkle) yang dialirkan pada lahan dan pada setiap tanaman pohon. Di taman ini dikoleksi berbagai jenis tanaman (terutama tanaman hias dan buah-buahan).

Dengan pengaturan dan pengelolaan yang rapi dan moderen koleksi tanaman disini tumbuh subur dan selalu dirawat, sehingga kelihatan tumbuhannya selalu hijau, berkembang baik dan nampak sangat artistik. Kalau kita berada dalam taman ini rasanya kita merasa tidak sedang berada di suatu daerah gurun yang penuh dengan batu-batuan. Pada taman ini telah ditempatkan dan didatangkan tanah (top soil) sebagai media tumbuh beraneka tanaman dengan kedalaman sekitar setengah meter, dan mendatangkan berbagai jenis tanaman yang cocok. Selanjutnya dilakukan pemeliharaan tanaman secara baik, melalui pemangkasan, pengairan yang teratur, diberi pupuk organik maupun pupuk kimiawi dengan takaran yang seimbang, bila perlu dilakukan penaungan.

Berbagai aneka tanaman yang ditanam, yang dikelompokkan dan ditata secara rapi menyebabkan taman ini menjadi semakin indah dan nyaman. Ditambah lagi dengan adanya kolam-kolam ikan dengan berbagai jenis dan warna ikan yang berenang kian kemari, memang manjadikan taman ini berbeda kontras dengan daerah gurun yang kita bayangkan. Apalagi pada berbagai tempat (pojok) juga dipasang banyak lampu-lampu taman nan artistik sehingga menambah keindahan dan kenyamanan disini.

Mungkin dengan ini mereka (pemerintah kota) mencoba menghadirkan replika atau impian taman firdaus ditengah gersangnya alam Saudi Arabia ini. Hal ini tentunya dapat mereka wujudkan, karena tidak mempunyai kendala dalam pembiayaan, mereka hanya keterbatasan dalam sumberaya manusia, dan kenyataannya yang pengelola, petugas dan pekerja di taman ini bukanlah orang Saudia Arabia, meskipun manajemen puncak ada ditangan mereka.

Image

Taman ini tidak begitu banyak dikenal orang, karena tertutup untuk umum (dibuat dinding atau pagar pembatas dari tembok, hanya terbuka bagian depan/gerbang), tidak dapat dikunjungi oleh sembarang orang. Namun kebetulan saya melintas di depan gerbangnya, dan saya tertarik untuk mengetahui dan melihat ada apa sebenarnya yang ada di dalam tersebut, akhirnya saya mencoba mendekat dan menghampiri petugas yang ada disana. Setelah sempat berbincang dan berkomunikasi dalam bahasa inggris dengan petugas penjaga pengelola taman, akhirnya sebagai orang Departemen Pertanian Indonesia (sebagaimana saya memperkenalkan diri), saya diizinkan untuk masuk. Bahkan dalam kunjungan tersebut ditunjukkan dan dijelaskan berbagai jenis tanaman yang dikoleksi dan cara pengelolaannya. Ini sungguh salah satu keberuntungan dan pengalaman tambahan bagi saya sewaktu menunaikan ibadah haji tersebut, mudah-mudahan ada makna dan manfaatnya. Amiiin.

Pemutakhiran Terakhir ( Rabu, 04 Pebruari 2009 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.