Senin, 31 Agustus 2009

SEKILAS INFO BBH CISURUPAN,GARUT

SEKILAS INFO BBH CISURUPAN,GARUT Cetak E-mail
Sumber : DR. Ir. Yul H. Bahar
Rabu, 31 Desember 2008
ImageBalai Benih Hortikultura Cisurupan, merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah Dinas Pertanian Kabupaten Garut, dengan prioritas kegiatan dan pelayanan adalah pengembangan benih jeruk keprok Garut. Lokasi BBH ini cukup strategis, berada dipinggir jalan menuju Cikajang dan Cisompet, tepatnya berada di Desa Balewangi Kecamatan Cisurupan (kabupaten Garut).

Jeruk keprok Garut merupakan salah satu komoditas unggulan daerah Garut dan sekaligus juga merupakan komoditas unggulan nasional yang sudah banyak dikenal masyarakat. Suatu ironi yang dihadapi yaitu mulai tahun 1980 produksi dan pamor jeruk garut terus menurun. Hal ini diduga disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain; terjadinya serangan hama penyakit CVPD, lemahnya permodalan para petani sehingga tidak mampu memberikan asupan yang cukup kepada tanaman, serta terdesak oleh jeruk lokal dari daerah lain ataupun jeruk impor.

Menghadapi permasalahan dan dilema ini, Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan semenjak tahun 1991 telah mengambil keputusan melalui Program Penyelamatan dan Rehabilitasi Jeruk Garut. Langkah pertama yang dilakukan adalah memprioritaskan aspek pembenahan perbenihan Jeruk Garut, dengan membangun Blok Pondasi Mata Tempel (BPMT) di Cisurupan, yang saat ini telah bekembang menjadi Balai Benih Induk Hortikultura,

Pembangunan BPMT Jeruk

Pembangunan BPMT Jeruk mulai dilaksanakan pada tahun 1992 yang didanai dari APBN untuk membangun beberapa fasilitas dan sarana, antara lain; 7 (tujuh) unit Screen House, sarana air bersih sepanjang 2000 meter, 1 (satu) unit Laboratorium benih, 1 (satu) unit kantor dan 1 (satu) unit gudang. Aktifitas BPMT dimulai pada tahun 1994/1995 yang pengelolalannya dikendalikan langsung oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Garut.

Berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada tahap awal yaitu : pengadaan Pohon Induk Jeruk Keprok Garut sebanyak 2500 pohon, penanaman Kebun Produksi sebanyak 400 pohon, penanaman Batang Bawah sebanyak 5000 pohon serta peningkatan kapabilitas sumberdaya manusia melalui pelatihan bagi aparat (staff), penangkar benih dan petani jeruk.

Namun demikian pada saat tersebut, BPMT ini kurang berkembang dan tidak terawat baik, hal ini dapat terlihat dari beberapa hal, antara lain; kontinuitas progam BPMT sebagai pemasok mata tempel dan benih jeruk tidak berjalan baik, informasi dan progresnya tidak terlihat jelas. Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan beberapa tahun kemudian, benih jeruk yang ditanam (mata tempel bersumber dari BPMT), setelah berproduksi diketahui menjadi tidak seperti yang diharapkan, karena terdiri dari beberapa jenis. Hal ini tentunya menimbulkan kekecewaan petani produsen jeruk dan sekaligus berdampak pada tidak tercapainya sasaran.

Pengembangan Status Dan Fungsi

Menghadapi dilema, fakta dan tantangan dalam pengembangan jeruk Garut itu, sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan yang tinggi bagi pengembangan jeruk Garut, maka perhatian dan kebijakan serius diberikan bagi pengembangan Balai Benih Horikultura. Pada tahun 2004 status BPMT ditingkatkan menjadi UPTD Balai Benih Hortikultura (BBH). Perubahan ini sejalan dengan diberlakukannya Undang-undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah, yang menetapkan penyelengggaraan pertanian menjadi urusan Pemerintah Kabupaten.

Pada Tahun 2004 dengan dikeluarkannya PERDA nomor 315 Tahun 2004 tentang SOTK, Dinas Pertanian Tanaman Pangan digabung dengan Dinas Perkebunan menjadi Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP). UPTD Balai Benih Hortikultura (BBH) Cisurupan merupakan kepanjangan tangan Dinas TPHP yang khusus mengelola bidang Pengembangan Pembibitan Buah-buahan dan Sayuran

Berdasrkan PERDA 315, Tugas Pokok yang diemban oleh UPTD BBH Cisurupan adalah; memimpin, mengkoordinasikan, mengendalikan dalam Pembinaan dan Pelayanan di Bidang Perbenihan Tanaman Hortikultura. Sementara itu fungsi-fungsi yang diemban yaitu;

  1. Memberikan pelayanan dan pembinaan dalam pengadaan, penggandaan mata tempel jeruk dan komoditi Tanaman Hortikultura lainnya
  2. Menertibkan sistem dan mekanisme pengadaan Pohon Induk Jeruk garut
  3. Pengkoordinasian tugas dan Lembaga/Sub Unit Kerja terkait di Bidang Pembibitan Jeruk
  4. Melaksanakan kajian dan analisis dalam proses pemurnian dan pengembangan benih tanaman hortikultura
  5. Memberikan informasi perkembangan teknologi di Bidang Pembibitan komoditi hortikultura
  6. Menyusun dan mengolah data program/kegiatan kerja jangka pendek, menengah dan panjang di bidang pembibitan tanaman hortikultura

UPTD BBH Cisurupan dipimpin oleh seorang kepala unit setara eselon IV/a dan membawahi beberapa Sub Unit Kerja, antara lain: Pemeliharaan pohon Induk dan Screen House, Pemeliharaan Kebun Bibit dan Kebun Produksi, Pemeliharaan Tanaman Hias, serta Operasional dan Pemeliharaan Laboratorium.

Kondisi BBH

Pada Tahun 2006 dan 2007 prioritas utama BBH adalah pelaksanaan program Pengembangan Bebih Jeruk, khususnya jeruk keprok Garut. Untuk itu BBH telah dilengkapi dengan penempatan sumberdaya aparat, sarana perkantoran, screen house, laboratorium benih, rumah jaga dll. Saat ini BBH mempunyai lahan seluas 1 Ha, dengan perkembangan permintaan benih dan cakupan fungsi dan tugas yang cukup besar, maka luas lahan perbenihan ini terasa sangat kurang, ini merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi dewasa ini.

Keadaan sarana dan prasarana yang perlu mendapatkan perhatian ntuk perbaikan dan rehabilitasi adalah; Screen house 7 (tujuh) unit yang berisi Pohon Induk Jeruk dengan kondisi fisik perlu direhabilitasi, laboratorium 1 (satu) unit belum operasional karena daya listrik belum memadai. BBH juga punya sarana Air Bersih 1 (satu) unit dengan debit air 300 mm/detik, green House 2 (dua) unit yang diisi dengan aneka tanaman hias, Kebun Bibit Jeruk 1 (satu) unit dan Kebun Produksi 1 (satu) unit.

Pohon Induk Jeruk yang dimiliki dewasa ini terdiri dari; 1) Pohon Induk Jeruk Keprok Garut sebanyak 700 pohon (peremajaan tahun 2007), 2) Pohon Induk Jeruk Siem 50 pohon (kelas BP, diadakan tahun 2003), 3) Jeruk Koleksi 80 pohon (Nagami, Primong, Palensia, Purut Limau, Nipis Taiwan, Sokade, Konde, Manis).

Mulai bulan April 2006, setiap tahunnya BBH terus berupaya mengadakan mata tempel Jeruk Garut dan telah terserap Petani Penangkar yang dialokasikan ke sentra produksi di daerah sekitarnya. Pengadaan benih untuk memenuhi permintaan kebutuhan benih Jeruk Garut sampai saat ini kurang lebih 50.000 pohon benih per tahun.

Program Kerja Lima Tahun (2006 – 2010)

Dalam mengemban tugas selama periode sekarang, BBH telah menetapkan program kerja lima tahun, pada periode 2006-2010, dengan rincian sebagai berikut:

1. Peningkatan Sarana dan Prasarana Lingkungan UPTD BBH dan BPMT, antara lain meliputi;

  • Pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana air bersih
  • Rehabilitasi Screen House dan Laboratorium berikut sarana penunjang
  • Pengadaan sarana/alat penunjang pertanian
  • Pembuatan kolam penampung air
  • Pembangunan green house tanaman hias
  • Pemasangan Springkler pada setiap screen house, jaringan perpipaan di lingkungan BBH-BPMT

2. Peningkatan Fungsi BPMT Jeruk, Pembibitan dan Kebun Produksi

  • Peremajaan dan sistem mekanisme pengadaan pohon Induk Jeruk Garut
  • Pengadaan Bibit Jeruk yang sehat
  • Pengadaan mata tempel yang sehat
  • Pemeliharaan kebun produksi
  • Pengendalian hama penyakit tanaman (OPT)






3. Pengembangan Fungsi BPMT Jeruk, Pembibitan dan Kebun Produksi
  • Pengadaan aneka tanaman hias
  • Pengadaan bunga potong
  • Pengadaan tanaman buah-buahan lainnya
  • Pengadaan tanaman sayuran
  • Pengadaan tanaman obat-obatan






4. Peningkatan dan Pengembangan Kualitas SDM UPTD BBH
  • Melakukan dan mengikuti pelatihan teknologi perbenihan
  • Pelatihan teknologi dan pengelolaan Laboratorium
  • Pengadaan sumber daya aparat yang trampil




5. Peningkatan Fungsi BPMT Jeruk, Pembibitan dan Kebun Produksi
  • Pengadaan benih bersertifikat kerjasama dengan BPSB
  • Determinasi pohon induk buah-buahan
  • Pengendalian hama/penyakit buah dan sayur
  • Melakukan indeksing pohon induk jeruk
  • Uji coba proses pemurnian benih tanaman sayuran
  • Pengadaan pohon induk Jeruk Garut yang bersumber dari pohon induk tunggal (PIT)
  • Pengadaan bibit Jeruk Garut bebas hama/penyakit








Mengacu kepada program kerja lima tahunan yang telah ditetapkan tersebut, maka sejauh ini berbagai kegiatan dan pelayanan telah diberikan dalam melaksanakan pengembangan perbenihan di kabupaten Garut. Untuk melaksanakan rencana kegiatan dan pelayanan tersebut selama ini telah mendapat dukungan dana dari DAU, DAK, APBD serta swadaya murni dari hasil kegiatan UPTD BBH Cisurupan. Disamping itu dukungan fasilitasi, bantuan sarana dan kerjasama dari berbagai institusi juga telah didapatkan, baik melalui pemerintah pusat, provinsi maupun pelaku usaha.

Epilog dan Harapan

Misi utama BBH ini adalah mendukung upaya untuk memgembalikan pamor dan kejayaan jeruk keprok Garut. Berbagai program, kegiatan, fasilitas dan sarana telah dikerahkan dari berbagai sumber untuk mendukung program ini. Benih merupakan salah satu faktor dan kunci utama dalam meraih sasaran tersebut, karena itu pembenahan dan pemberdayaan BBH Cisurupan telah dilakukan melalui perpaduaan dengan program dan kegiatan produksi, maupun pembinaan produsen jeruk.
Keterbatasan sumberdaya manusia yang kompeten, yang punya latar belakang ilmu dan keahlian merupakan salah satu pemasalahan yang dihadapi. Disamping itu luas lahan yang hanya 1 Ha menyulitkan untuk melakukn pengembangan kegiatan dan pelayanan kepada produsen hortikultura. Dalam pembenahan dan meningkatankan pelayanan sangat diharapkan agar masalah ini dapat ditangani secara serius, tentunya atas bantuan dan kerjasama dari berbagai pihak dan institusi.
Pemutakhiran Terakhir ( Rabu, 31 Desember 2008 )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.